Saturday, December 24, 2016

Poerby

Pagi itu,

Blue sky, Sky high, Dense cloud....


Suara irama melodi saling bersautan seakan ingin menunjukkan kekuatanya. Semakin kencang dan semakin kencang, hampir dua hari suara melodi itu bersautan tanpa henti. Langit-pun seakan mendukung apa yang dilakukan dibawahnya. Tanpa adanya tetesan air mata dari mata sang langit yang seakan gembira sekali menyaksikan kejadian dibawahnya. Angin syahdu mengantarkan makhluk yang ada diperaduanya ingin bersenda gurau dengan nirwana. Melodi inipun menjadi penyatu perbedaan diantara diversitas manusia.

Hahaha, Ketawa kencangpun muncul dari pusat melodi itu. Banyak sekali orang berdatangan silir berganti menyambut sang melodi yang semakin menunjukkan kekuatanya pada pagi itu. Hari pertama saat melodi itu melantunkan syair irama yang syahdu sangat indah sekali. Tidak disangka-sangka bahwa melodi itu baru saja memulai perjalanan kesyahduannya ke dunia itu. Tidak begitu lama, melodi itu akan menghentikan kesyahduannya kala itu. Ya, hari pertama melodi itu datang sangat sebentar sekali. Ya, mungkin baru pembukaaan jadi belum terlalu lama melodi itu ditutupi oleh sang sasana hitam.


Pagi menjelang, suasana masih tetap sama seperti menghantarkan kita ke-era jaman dahulu, dimana suasana masih asri dan tanpa polusi. Melodi itu seakan memberi pengingat bahwa ada kalanya kita mengingat masa dulu yang menjadikan kita seperti sekarang ini. Melodi itu juga menyatukan kita dari sabang sampai merauke pada tempat itu untuk menjadi satu. Tidak hanya menyatukan saja, ternyata melodi itu menjadi penanda adanya kehidupan baru bagi suatu insan. Semua penonton bersorak sorai ketika melodi dan pertemuan itu dilangsungkan. Suasana dulu yang asri kita rasakan, aroma masakan yang khas dari jaman dahulu pun kita rasakan. Tidak ada yang lebih indah dari ini, melihat suatu insan melangsungkan kehidupan baru didepan mereka. Kita mungkin bisa menikmati suasana yang dilangsungkan oleh melodi ini lebih lama, tetapi waktu tidak pernah berhenti selalu berjalan seperti tidak mempunyai perasaan untuk merasakan moment ini lebih lama. 

Di Pagi itu, Kala itu...


2016-an


Tuesday, December 20, 2016

Apreliant

Aku,

Terus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang tidak penting ini tapi juga penting ini. Penting tidak penting, tetapi hal ini memicuku untuk mencari apa yang sebenarnya dipikirkan oleh kepalaku ini. Sulit sekali memikirkan apa yang seharusnya dipikirkan oleh manusia normal lainya. Ada hal yang tidak bisa terpikirkan secara real namun abstrak pun terkadang sulit. Apakah ini yang dinamakan confusing of life ?  Hanya sang kholiq yang tahu apakah ini bisa disebut hal itu. 

Mengapa kehidupan ini tidak terlepas dari anomalyon? Apakah maksud dari semua ini? Selalu menimbulkan tanda tanya besar maupun kecil. Dilubuk hatiku paling dalam aku ingin mengerti esensi bagaimana kita bisa memikirkan hal semacam ini. Apakah ini adalah naluriah dari diri kita? Selalu muncul sebuah pertanyaan yang terkadang lucu tetapi menguncang pemikiran yang kritis untuk menjawabnya. Apakah penghargaan yang diberikan oleh orang lain itu sangat penting? Untuk sebagian orang mungkin tidak terlalu penting tetapi untuk seorang yang ingin dihargai agar menghasilkan suatu prestasi yang beyond of everything off course, need it !!!

Realita dan ekspektasi memang sebagian akan berbanding lurus tetapi terkadang akan berbanding terbalik. Tidak banyak orang yang sebagian besar akan kebanyakan berbanding terbalik, mungkin orang itu kurang mengeluarkan effort yang dimiliki atau mungkin belum saatnya dia mendapatkan apa yang diharapkan. Tetapi ada juga manusia yang malah sebagian besar malah berbanding lurus. Orang ini mungkin sudah mengeluarkan effort yang dia punya, maka dari itu keajaiban dan keberuntungan akan menjadi miliknya. Mungkin juga sang surya berkata lain, yakni karena memang dia terlahir sebagai pemimpin. Pemimpin yang sebenarnya pemimpin, bukan hanya pemimpin yang sementara yang hanya sebagai catalyst dan lenyap begitu saja, tetapi menjadi catalyst dan berjuang bersama dan menjadi pemimpin sejati.

Apakah pemimpin seperti ini akan ada???

2008-an

Saturday, December 17, 2016

Anomalyon

Aneh.....

  Perasaan yang terlontar dari dalam palung jiwaku. Apakah ini sebuah retorika sesaat yang menjadikanku seperti ini? Semua hanya waktu yang mengalir atau seperti sebuah tinta yang mengecap dengan perlahan melekat menyeluruh lalu mengalir dan berhenti. Sebuah tinta ketika mengalir pasti akan berhenti, berbeda dengan sebuah dogma aliran air. Palung menjadi sebuah relung yang tidak ada batasnya, lalu membuat retorika sesaat kemudian berubah menjadi retorika umum yang hanya dibuat bacaan dan koleksi setiap karakterika. 
 
  Ini, ini, ini apakah sebuah dogma yang diturunkan oleh sang dogmator ulung yang mengubah setiap alasan pribadi menjadi alasan umumkah? Membuat seolah kebenaran pribadi menjadi kebenaran umum. Relevankah waktu untukku? Seolah waktu memihak kepada sang dogmator yang hanya mengindahkan nilai. Konstektual dogmapun tidak luput dari para pembicara ulung yang mengulungkan dirinya. Ataukah akulah sipenerus dogmator ini? ataukah aku sang pemberonak dogmator ulung ini? 

Heaven or Hell is matter of time, but if i will enter the heaven could i live on that forever and do nothing? or i will enter the hell forever and do nothing? Sometime we will have feelings like that,is it? This is my child rethoric until now.
This condition is so nonsense until now....

2005-an


Friday, December 16, 2016

DISTORSI AKU ?

Twilight Menjelang,

      Perjalanan ini dimulai ketika seorang anak yang masih sangat lugu lahir kedunia yang sangat abstrak sekali. Kemudian anak ini berjalan menyelusuri alam dimana tidak ada satupun yang tahu alam apakah ini dan dia juga tidak tahu alam apakah itu. Banyak sekali pertanyaan yang terlontar dikepala sang anak ini. Bagaimana tidak, dia melihat banyak sekali kerapuhan,kedigdayaan, dan kemanjaan yang diberikan kepadanya. Bagaimana dia bisa lahir kedunia? Mengapa sang anak lahir kedunia? Apa yang terjadi kepada anak ini? Tidak ada yang tahu...
      
      Once upon a time, Seperti cerita sang dongeng, Tiba-tiba sebuah alasan klasik terlontarkan dari pikirannya. Malas berpikir, malas beraktivitas, malas bersaing, malas melawan, malas bermalas-malasan, sangat malas sekali sehingga hampir tidak ada motivasi untuk berjuang. Dibalik itu semua, dia selalu berjuang sampai tidak ada yang tahu kapan,dimana,siapa,apa,bagaimana dan mengapa ia bisa mencapai pencapaian yang diluar batas ambang manusia normal lainya. Anak ini juga heran kok bisa ya, kok bisa outstanding sekali. Padahal kita berada dilingkungan yang sama,ari yang sama, darah yang sama dan keturunan yang sama, tetapi kenapa kita bisa berbeda jauh seperti langit dan bumi? Anak ini mempunyai sifat yang pragmatis,egois dan pemalas. Sedangkan dia berharap mempunyai sifat kreatif, pendiam dan rajin. Walaupun begitu dua insan manusia ini selalu hidup berdampingan tidak terpisahkan oleh ruang dan waktu. 


Tetapi ada satu hal aneh yang terjadi....


1970-an